teka-tekiTerdengar merdu suaranya meskipun ku dengar dari jauh. Angin membawa rangkaian nada hingga akhirnya bisa dinikmati oleh telinga ini. Itu bukan suaramu Yanindra, bahkan itu bukan suara Tuhan, tapi itu suara seorang gadis yang sedang bernyanyi di ruang sebelah. Hendak hati aku ingin tahu siapa yang melantunkan lagu itu, tapi apa daya aku tidak berani Yanindra. Aku takut terpesona dengan si pemilik suara itu. Akhirnya ku tanyakan pada anak-anak yang keluar dari ruangan itu.

“Siapa pemilik suara itu???”

Anak-anak yang baru keluar dari ruangan itu nampak sangat senang. Mata mereka berbinar-binar, senyum tersungging dari bibir mereka. Ada satu kenikmatan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Mungkin hal itu yang aku rasakan. Benar-benar lantunan suara itu membawa suatu kebahagiaan dan kedamaian. Anak-anak kecil itu ternyata juga nggak tahu siapa pemilik suara merdu itu, Yanindra. Mereka hanya menjawab singkat penuh dengan teka-teki.

“pemilik suara itu lahir pada malam anggoro kasih Om”

Teka-teki juga masih menghelayut dalam benakku Yanindra, membuat gusar hati ini karena belum mendapatkan jawaban yang pasti. Dari dulu sampai detik ini belum ditemukan jawaban yang memuaskan hati. Siapa yang menjadi dalang dari sebuah kejadian besar yang menggunjang negeri ini. Peristiwa yang terjadi pada malam tanggal satu Oktober atau bisa jadi disebut sebagai gerakan tiga puluh September itu siapa pelakunya belum ada jawabnya Yanindra.

Peristiwa yang mengakibatkan beberepa jenderal utama di angkatan darat harus segera berpulang kerahmat Tuhan di sebuah wilayah yang terkenal dengan Lubang Buaya. Katanya, pembunuh dari para jenderal itu adalah orang-orang PKI, Yanindra. Mereka membunuh para pimpinan angkatan darat. Manusia membunuh manusia, katanya nyawa manusia tergantung Tuhan itu bagaimana Yanindra. terus kamu setuju apa tidak kalau orang-orang yang korupsi itu dihukum mati???

Aku muak dengan para koruptor Yanindra. lebih kesal lagi karena mereka ternyata sebagian besar adalah orang-orang yang waktu sekolahnya pintar. Pintar saja tidak cukup kalau nilai-nilai agama tidak menyentuh otak mereka Yanindra. Tapi aku juga pernah mendengar, katanya pemuka agama juga banyak yang masuk jeruji besi dikarenakan kasus yang sama, korupsi. Ya itu mereka yang belajar agama hanya pada kulit semata tanpa menanamkan esensi agama dalam hati dan otaknya.

Dulu saat aku masih kecil setiap tanggal tiga puluh September sering menonton film yang berjudul sama Yanindra. Orang-orang berkumpul di tempatnya pak Lurah atau pak Carik untuk melihat film itu. Zaman dahulu di desaku tidak banyak orang yang memiliki televisi Yanindra, hanya segelintir orang sehingga saat nonton bareng itu sangat ramai. Film itu tayang sekitar jam dua belas malam Yanindra, sampai pagi. Durasi filmnya sekitar tiga jaman Yanindra. Melihat filmnya itu sangat sadis, Yanindra. Para jenderal itu sebelum dibukur di lubang buaya mereka disiksa habis-habisan. Wajah mereka disilet terus kemudian disunyuk-sunyuk dengan puntung rokok. Katanya juga ada yang sampai dipotong alat kelaminnya Yanindra, kejam sekali ya mereka.

Tapi kini sejarah mengalami sebuah pertanyaan, siapa dalang sebenarnya dari peristiwa itu??? Kalau dalang dari setiap kehidupan itu aku tentu dengan pasti tahu jawabannya Yanindra, yang lain dan tidak bukan adalah Tuhan maha pengatur segalanya. Tapi kalau dalang dari peristiwa itu belum ada jawabnya Yanindra, film yang aku tonton itu katanya juga hanya rekayasa semata. Kok katanya-katanya??? Maaf Yanindra aku tidak tahu yang sejujurnya.

Terus siapa yang menyanyikan lagu itu???

Lagu yang dinyanyikan gadis itu adalah gambang suling Yanindra. jarang-jarang lho ya anak muda mau menyanyikan lagu-lagu jadul. Jadul bagi mereka tapi keran untukku Yanindra. lagunya sih simple Yanindra, tapi kenapa aku sangat menikmatinya. Hanya beberapa lirik tapi tidak sisimpel lagu hancur hatiku. Ngomong-ngomong lagu, lagu ciptaan musisi zaman dahulu itu tahan lama Yanindra, seperti lagu milik almarhum Chrise, atau lagu-lagu miliknya Koes Plus yang ku dengar kemarin dipesta pernikahan temanku. Padahal lagu itu sudah luama sekali tetapi didengarkan masih mampu membuat telinga ini mengalami kenikmatan yang luar biasa. Beda dengan musisi saat ini, lagu kemarin menanjak tinggi, hari ini sudah tidak tahu dimana lagi.

Tapi yang jelas aku tahu kalau gadis tadi lahirnya pada malam anggoro kasih Yanindra. aku hendak masuk ke ruangan itu, hujan datang Yanindra sehingga mematahkan langkah kakiku untuk masuk ruangan itu. Teka-teki siapa gadis yang menyanyikan lagu gambang suling tadi masih berlanjut seperti siapa dalang peristiwa tiga puluh September yang rill masih hanya sebatas teka-teki semata.

About donipengalaman9

ingin seperti matahari bagi insan-insan yang terlena dalam gelapnya kebodohan

Tinggalkan komentar