JB TITO pendiri GNBGerakan Non Blok (GNB) atau Non Alignment(NAM) merupakan gerakan yang tidak memihak/netral terhadap Blok Barat dan Blok Timur. GNB beridiri ketika dunia sedang dilanda sebuah krisis besar yang disebut Perang Dingin (Cold War) antara Uni Soviet dengan Amerika Serikat. Kedua negara yang keluar dari Perang Dunia II (1939-1945) sebagai pemenang perang mengadakan perebutan pengaruh dunia. Amerika Serikat yang berpaham liberalis harus menghadapi Uni Soviet yang berpaham Komunis.

faktor-faktor yang melatarbelakangi berdirinya Gerakan Non Blok adalah sebagai berikut.

  • Munculnya dua blok, yaitu Blok Barat di bawah Amerika Serikat dan Blok Timur di bawah Uni Soviet yang saling memperebutkan pengaruh di dunia.
  • Adanya kecemasan negara-negara yang baru merdeka dan negara-negara berkembang, sehingga berupaya meredakan ketegangan dunia.
  • Ditandatanganinya “Dokumen Brioni” tahun 1956 oleh Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), PM Jawaharlal Nehru (India), Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir), bertujuan mempersatukan negara-negara non blok.
  • Terjadinya krisis Kuba 1961 karena US membangun pangkalan militer di Kuba secara besar-besaran, sehingga mengkhawatirkan AS.
  • Pertemuan 5 orang negarawan pada sidang umum PBB di markas besar PBB, yaitu: Presiden Soekarno (Indonesia), PM Jawaharlal Nehru (India), Presiden Gamal Abdul Nasser (Mesir), Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), dan Presiden Kwame Nkrumah (Ghana).

Berdirinya Gerakan Non Blok (Non Aligned Movement)diprakarsai oleh para pemimpin negara dari Indonesia (Presiden Soekarno), Republik Persatuan Arab–Mesir (Presiden Gamal Abdul Nasser), India (Perdana Menteri Pandith Jawaharlal Nehru), Yugoslavia (Presiden Joseph Broz Tito), dan Ghana (Presiden Kwame Nkrumah).

Tujuan Gerakan Non Blok

Gerakan Non Blok mempunyai tujuan, antara lain:

  1. meredakan ketegangan dunia sebagai akibat pertentangan dua blok adidaya yang bersengketa;
  2. mengusahakan terciptanya suasana dunia yang aman dan damai;
  3. mengusahakan terwujudnya hubungan antarbangsa secara demokratis;
  4. menentang kolonialisme, politik apartheid,dan rasialisme;
  5. memperjuangkan kebebasan dalam bidang ekonomi dan kerja sama atas dasar persamaan derajat;
  6. meningkatkan solidaritas di antara negara-negara anggota Gerakan Non Blok;
  7. menggalang kerja sama antara negara berkembang dan negara maju menuju terciptanya tata ekonomi dunia baru.

Prinsip-Prinsip GNB

  1. Saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan.
  2. Perjanjian non-agresi
  3. Tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara lain
  4. Kesetaraan dan keuntungan bersama
  5. Menjaga perdamaian

Asas Gerakan Non Blok

  • GNB bukanlah suatu blok tersendiri dan tidak bergabung ke dalam blok dunia yang saling bertentangan.
  • GNB merupakan wadah perjuangan negara-negara yang sedang berkembang yang gerakannya tidak pasif.
  • GNB berusaha mendukung perjuangan dekolonisasi di semua tempat, memegang teguh perjuangan melawan imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, rasialisme, apartheid, dan zionisme.

Pada waktu berdirinya, GNB hanya beranggota 25 negara. Setiap diseleng-garakan KTT anggotanya selalu bertambah, sebab setiap negara dapat diterima menjadi anggota GNB dengan memenuhi persyaratan. Adapun syarat menjadi anggota GNB adalah sebagai berikut:

  • menganut politik bebas dan hidup berdampingan secara damai;
  • mendukung gerakan-gerakan kemerdekaan nasional;
  • tidak menjadi anggota salah satu pakta militer Amerika Serikat atau Uni Soviet.

GNB merupakan negara yang memiliki struktur organisasi yang tidak rumit, yakni hanya ketua saja. Ketua GNB adalah kepala negara yang menjadi tuan rumah berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi.

About donipengalaman9

ingin seperti matahari bagi insan-insan yang terlena dalam gelapnya kebodohan

Tinggalkan komentar